Senin, 30 Maret 2009

PERHENTIAN JALAN SALIB YESUS

PERHENTIAN JALAN SALIB YESUS
By: St. Maludin Sitanggang
Istilah “Via Dolorosa” berasal dari bahasa latian yang berarti “Jalan Penderitaan”. Via Dolorosa adalah sebutan untuk jalan yang dilalui Yesus di Kota Yerusalem menuju penyalibanNya. Rute Via Dolorosa dimulai dari pintu masuk St. Stephen atau Lion’s Gate, menuju ke arah barat melalui Kota Yerusalem lama sampai pada Gereja Makam Kudus atau Holy Sepulcher. Rute ini berdasarkan apa yang sudah diatur atau ditetapkan oleh orang-orang fransiskan pada abad ke 14. Namun orang-orang Byzantine memulai prosesi mereka dari atas Bukit Zaitun, berhenti di Taman Getsemani, masuk melalui Lion’s Gate ke Yerusalem lama dan terus berjalan sampai ke Gereja Makam Kudus.
Dari keempat belas tempat perhentian yang dibuat, dituliskan dalam Alkitab sebagai berikut :
Perhentian 1, di mana Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus (Mark 15:15)
Perhentian 2, di mana Tuhan Yesus mulai memikul salib (Mark 15:20b)
Perhentian 3, di mana Tuhan Yesus jatuh pertama kali
Perhentian 4, di mana Tuhan Yesus berjumpa dengan ibuNya
Perhentian 5, di mana Simon dari Kirene memikul salib Yesus (Mark 15:21)
Perhentian 6, di mana seorang wanita mengusap wajah Tuhan Yesus
Perhentian 7, di mana Tuhan Yesus jatuh kedua kali
Perhentian 8, di mana Tuhan Yesus menghibur wanita Yerusalem (Luk 23:27-29)
Perhentian 9, di mana Tuhan Yesus terjatuh untuk ketiga kalinya
Perhentian 10, di mana pakaian Tuhan Yesus ditanggalkan (Mark 15:24b)
Perhentian 11, di mana Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib (Yoh 19:18-19)
Perhentian 12, di mana Tuhan Yesus meninggal (Mat 27:45-51)
Perhentian 13, di mana Tuhan Yesus diturunkan dari salib (Luk 23:50-53)
Perhentian 14, di mana Tuhan Yesus dikuburkan (Yoh 19:41-42)
Di setiap tempat perhentian dibangun gereja, biara atau ukiran yang berhubungan dengan peringatan setiap perhentian. Via Dolorosa mengingatkan kita akan penderitaan Yesus demi menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Ini sekaligus peringatan bagi kita bahwa ada harga yang harus dibayar ketika mengiring Yesus. Dia berkata “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus memikul salibNya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23). Tuhan Berkati

PERHENTIAN PERTAMA

Yesus berdiri di hadapan seorang hakim, yaitu Pontius Pilatus. Hakim itu memutuskan bahwa Yesus harus mati. Ia berdiri di hadapan orang banyak yang lagi marah. Mereka mengejek dan menuduhkan hal-hal jahat serta menyakitkan Yesus. Mereka berteriak-teriak pada-Nya. Sebagian dari mereka bersaksi dusta tentang Yesus; mereka menuduh Dia melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Tetapi Yesus diam saja, meskipun Ia tahu bahwa Ia akan diperlakukan tidak adil. Ia tahu bahwa Tuhan bersama-Nya. Ia bahkan memohon pada Tuhan agar membantu-Nya mengampuni mereka yang mengejek dan berkata bohong tentang Dia.

PERHENTIAN KEDUA
Para prajurit meletakkan salib yang berat ke atas pundak Yesus. Yesus pun mulai memanggul salibNya. Ketika para prajurit meletakkan sebuah salib yang besar dan berat ke atas pundakNya, Yesus tidak melawan sedikitpun ataupun marah kepada mereka. Yesus tahu bahwa Ia harus memanggul salib melalui suatu perjalanan yang jauh dan Ia tahu bahwa perjalanan itu akan penuh siksa derita, berat dan sulit. Ia tahu juga bahwa semuanya ini demi pengampunan dosa manusia. Dan Yesus juga tahu bahwa Tuhan BapaNya, akan bersamaNya dan Ia memohon kepada Tuhan agar membantuNya memanggul salib ini, sampai ke tujuannya.

PERHENTIAN KETIGA

Yesus jatuh di bawah salibNya untuk yang pertama kalinya. Yesus sudah sangat lelah ketika Ia melangkahkan kaki-Nya menyusuri jalan dengan salib besar di pundakNya. Balok kayu itu menekan pundakNya dan batu serta kerikil-kerikil jalanan menyakiti kakiNya. Belum lagi orang banyak mengolok-olok dan mendorong-dorong Dia. Prajurit pun berteriak-teriak memaksaNya berjalan lebih cepat.Kemudian, badan Yesus oleng dan terjatuh. Para prajurit berteriak semakin keras kepadaNya. Ah kasihan, betapa capaiNya Yesus. Yesus berdoa dalam hatiNya, 'Tuhan, tolonglah Aku untuk ingat bahwa Engkau selalu besertaKu', lalu Ia berdiri.

PERHENTIAN KEEMPAT


Yesus berjumpa dengan ibuNya dalam perjalanan salibNya. Sementara Yesus berjalan tertatih-tatih dengan salib di pundak-Nya, seorang wanita menghampiriNya. Dialah Maria, Sang Ibunda. Betapa menyedihkan perjumpaan mereka itu. Bunda Maria merasa pedih dan pilu hatinya melihat derita Yesus dan Yesus pun merasakan kepedihan yang menimpa ibuNya. Mereka saling memandang, saling meneguhkan, saling menguatkan kendati tanpa sepatah kata.

PERHENTIAN KELIMA
Seorang bernama Simon, yang baru pulang dari ladang, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Yesus sudah sedemikian lelah. Para prajurit tahu bahwa Ia tidak akan dapat memanggul salibNya yang berat itu seorang diri; mereka ingin agar Yesus tidak mati di tengah jalan. Mereka melihat sekeliling dan mendapatkan seorang lelaki untuk membantu Yesus memanggul salibNya. Nama orang itu: Simon dari Kirene.Yesus memandang Simon penuh kasih dan berbisik perlahan: 'Terima kasih, sahabat'. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan panjang dengan memanggul salib bersama.

PERHENTIAN KEENAM

Seorang wanita bernama Veronika maju dan bersujud sambil mengusap wajah Yesus. Yesus merasa kepanasan, lelah dan berkeringat, darah, ludah serta debu telah memenuhi wajahNya. RambutNya kusut dan lengket. WajahNya buruk rupanya.Tiba-tiba, seorang wanita dengan berani maju di antara algojo dan sujud di depan Yesus. Ia mengeluarkan sapu tangan bersih dan dengan itu ia mengusap wajah Yesus. Yesus sangat berterima kasih dan Ia meninggalkan gambar WajahNya di sapu tangan Veronika itu.

PERHENTIAN KETUJUH
Yesus terjatuh untuk yang kedua kalinya di bawah salibNya. Betapa lelah, lemah dan menderitanya Yesus sekarang. Meskipun dibantu Simon dan tetap berusaha meneruskan perjalananNya, namun beratnya salib membuatNya tak mampu. Ia goyah, tak sanggup lagi dan terjatuh lagi. Suara caci maki orang banyak dan teriakan prajurit menambah beban deritaNya. Ia mengumpulkan sisa-sisa kekuatanNya, menyebut nama Allah Bapa di dalam hatiNya dan berusaha untuk bangkit lagi mengayunkan langkah.

PERHENTIAN KEDELAPAN
Yesus berjumpa dengan wanita-wanita yang menangis dan Yesus menghibur mereka. Yesus melanjutkan perjalanan salibNya yang berat. Yesus melewati sekumpulan wanita-wanita yang sedang menangis karena merasa sedih melihat penderitaan Yesus.Yesus toh tidak memikirkan diriNya sendiri, Yesus tidak menunjukkan betapa menderitaNya Dia... sebaliknya Yesus menghibur wanita-wanita itu dan meminta mereka untuk tidak menangisiNya. Ia mengingatkan mereka agar mereka memperhatikan diri mereka, sesamanya dan anak-anak mereka

PERHENTIAN KESEMBILAN
Tuhan Yesus terjatuh untuk ketiga kalinya Hari semakin panas. Jalan yang menuju puncak Golgota semakin menanjak. Tubuh Yesus yang semakin lemah tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh,Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kemblai mengucur dari luka-luka-Nya. Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai ke puncak Golgota.Cinta-Nya keapda manusia dan ketaatan kepada kehendak Bapa-Nya memberikan kekuatan yang begitu besar kepada Yesus.

PERHENTIAN KESEPULUH
Pakaian Yesus ditanggalkan Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian; untuk tiap-tiap prajurit satu bagian. Demikian juga jubah-Nya mereka amabil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah hanya satu tenunan. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain; “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya.”

PERHENTIAN KESEBELAS

Yesus disalibkan Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota, yang berarti tempat tengkorak. Para serdadu memberikan anggur bercampur mur kepada Yesus, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia. (Mrk15:22-24a)“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” ( Rom 6:6)

PERHENTIAN KEDUABELAS
href="http://1.bp.blogspot.com/
Yesus wafat di kayu Salib Ketika itu hari sudahkira-kira pukul duabelas siang, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa , ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Luk 23:44-46)

PERHENTIAN KETIGABELAS

Yesus diturunkan dari Salib Di dekat Salib Yesus berdirilah Maria, ibu-Nya, saudara ibu-Nya Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena. Salah seorang prajurit menikam lambung Yesus, dan segera keluarlah darah serta air (Yoh 19:25). Hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang telah menjadi murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar Yesus sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan jenazah Yesus (Mrk15:42-46)Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria melaksanakan apa yang pernah dikatakannya, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah kepadaku menurut perkataanmu.” (.Luk1:38)

PERHENTIAN KEEMPATBELAS
Yesus dimakamkan Para murid mengambil jenazah Yesus dan mengafaninya dengan kain lenan, dan memburatinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat Yesus disalibkan ada sebuah kubur baru yang didalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Maka mereka membaringkan mayat Yesus disitu”. (Yoh19:40-42).
By: St. Maludin Sitanggang
http://Bulirsesawi.blogspotcom/

1 komentar:

  1. posting yg bagus...terimakasih banyak atas informasinya...Berkat Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita semua

    -Antonius Widhi P-
    kls 6 SD.ST Yosep Purwokerto

    BalasHapus