By: St. Maludin Sitanggang
Istilah “Via Dolorosa” berasal dari bahasa latian yang berarti “Jalan Penderitaan”. Via Dolorosa adalah sebutan untuk jalan yang dilalui Yesus di Kota Yerusalem menuju penyalibanNya. Rute Via Dolorosa dimulai dari pintu masuk St. Stephen atau Lion’s Gate, menuju ke arah barat melalui Kota Yerusalem lama sampai pada Gereja Makam Kudus atau Holy Sepulcher. Rute ini berdasarkan apa yang sudah diatur atau ditetapkan oleh orang-orang fransiskan pada abad ke 14. Namun orang-orang Byzantine memulai prosesi mereka dari atas Bukit Zaitun, berhenti di Taman Getsemani, masuk melalui Lion’s Gate ke Yerusalem lama dan terus berjalan sampai ke Gereja Makam Kudus.
Dari keempat belas tempat perhentian yang dibuat, dituliskan dalam Alkitab sebagai berikut :
Perhentian 1, di mana Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus (Mark 15:15)
Perhentian 2, di mana Tuhan Yesus mulai memikul salib (Mark 15:20b)
Perhentian 3, di mana Tuhan Yesus jatuh pertama kali
Perhentian 4, di mana Tuhan Yesus berjumpa dengan ibuNya
Perhentian 5, di mana Simon dari Kirene memikul salib Yesus (Mark 15:21)
Perhentian 6, di mana seorang wanita mengusap wajah Tuhan Yesus
Perhentian 7, di mana Tuhan Yesus jatuh kedua kali
Perhentian 8, di mana Tuhan Yesus menghibur wanita Yerusalem (Luk 23:27-29)
Perhentian 9, di mana Tuhan Yesus terjatuh untuk ketiga kalinya
Perhentian 10, di mana pakaian Tuhan Yesus ditanggalkan (Mark 15:24b)
Perhentian 11, di mana Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib (Yoh 19:18-19)
Perhentian 12, di mana Tuhan Yesus meninggal (Mat 27:45-51)
Perhentian 13, di mana Tuhan Yesus diturunkan dari salib (Luk 23:50-53)
Perhentian 14, di mana Tuhan Yesus dikuburkan (Yoh 19:41-42)
Di setiap tempat perhentian dibangun gereja, biara atau ukiran yang berhubungan dengan peringatan setiap perhentian. Via Dolorosa mengingatkan kita akan penderitaan Yesus demi menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Ini sekaligus peringatan bagi kita bahwa ada harga yang harus dibayar ketika mengiring Yesus. Dia berkata “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus memikul salibNya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23). Tuhan Berkati
PERHENTIAN PERTAMA
Yesus berdiri di hadapan seorang hakim, yaitu Pontius Pilatus. Hakim itu memutuskan bahwa Yesus harus mati. Ia berdiri di hadapan orang banyak yang lagi marah. Mereka mengejek dan menuduhkan hal-hal jahat serta menyakitkan Yesus. Mereka berteriak-teriak pada-Nya. Sebagian dari mereka bersaksi dusta tentang Yesus; mereka menuduh Dia melakukan perbuatan-perbuatan jahat. Tetapi Yesus diam saja, meskipun Ia tahu bahwa Ia akan diperlakukan tidak adil. Ia tahu bahwa Tuhan bersama-Nya. Ia bahkan memohon pada Tuhan agar membantu-Nya mengampuni mereka yang mengejek dan berkata bohong tentang Dia.
PERHENTIAN KEDUA
PERHENTIAN KETIGA
Yesus jatuh di bawah salibNya untuk yang pertama kalinya. Yesus sudah sangat lelah ketika Ia melangkahkan kaki-Nya menyusuri jalan dengan salib besar di pundakNya. Balok kayu itu menekan pundakNya dan batu serta kerikil-kerikil jalanan menyakiti kakiNya. Belum lagi orang banyak mengolok-olok dan mendorong-dorong Dia. Prajurit pun berteriak-teriak memaksaNya berjalan lebih cepat.Kemudian, badan Yesus oleng dan terjatuh. Para prajurit berteriak semakin keras kepadaNya. Ah kasihan, betapa capaiNya Yesus. Yesus berdoa dalam hatiNya, 'Tuhan, tolonglah Aku untuk ingat bahwa Engkau selalu besertaKu', lalu Ia berdiri.
PERHENTIAN KEEMPAT
Yesus berjumpa dengan ibuNya dalam perjalanan salibNya. Sementara Yesus berjalan tertatih-tatih dengan salib di pundak-Nya, seorang wanita menghampiriNya. Dialah Maria, Sang Ibunda. Betapa menyedihkan perjumpaan mereka itu. Bunda Maria merasa pedih dan pilu hatinya melihat derita Yesus dan Yesus pun merasakan kepedihan yang menimpa ibuNya. Mereka saling memandang, saling meneguhkan, saling menguatkan kendati tanpa sepatah kata.
PERHENTIAN KELIMA
PERHENTIAN KEENAM
Seorang wanita bernama Veronika maju dan bersujud sambil mengusap wajah Yesus. Yesus merasa kepanasan, lelah dan berkeringat, darah, ludah serta debu telah memenuhi wajahNya. RambutNya kusut dan lengket. WajahNya buruk rupanya.Tiba-tiba, seorang wanita dengan berani maju di antara algojo dan sujud di depan Yesus. Ia mengeluarkan sapu tangan bersih dan dengan itu ia mengusap wajah Yesus. Yesus sangat berterima kasih dan Ia meninggalkan gambar WajahNya di sapu tangan Veronika itu.
PERHENTIAN KETUJUH
PERHENTIAN KEDELAPAN
PERHENTIAN KESEMBILAN
PERHENTIAN KESEPULUH
PERHENTIAN KESEBELAS
Yesus disalibkan Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota, yang berarti tempat tengkorak. Para serdadu memberikan anggur bercampur mur kepada Yesus, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia. (Mrk15:22-24a)“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” ( Rom 6:6)
PERHENTIAN KEDUABELAS
Yesus wafat di kayu Salib Ketika itu hari sudahkira-kira pukul duabelas siang, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa , ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Luk 23:44-46)
PERHENTIAN KETIGABELAS
Yesus diturunkan dari Salib Di dekat Salib Yesus berdirilah Maria, ibu-Nya, saudara ibu-Nya Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena. Salah seorang prajurit menikam lambung Yesus, dan segera keluarlah darah serta air (Yoh 19:25). Hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang telah menjadi murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar Yesus sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan jenazah Yesus (Mrk15:42-46)Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria melaksanakan apa yang pernah dikatakannya, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah kepadaku menurut perkataanmu.” (.Luk1:38)
PERHENTIAN KEEMPATBELAS
By: St. Maludin Sitanggang
http://Bulirsesawi.blogspotcom/